Tuesday, September 22, 2009

KESAKSIAN

Tidak mudah, memang, menjelaskan bahwa umur, rejeki, jodoh, anugerah, dan musibah merupakan bagian dari hak prerogratif Allah swt. Bahkan bagi sebagian orang pernyataan seperti itu sangat tidak baik disampaikan kepada orang lain karena cenderung melemahkan semangat berikhtiar seseorang.
Masyarakat di sekitar kita sudah memiliki persepsi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam tentang hakekat hidup. Dalam benak mereka telah terbangun persepsi yang kuat tentang berbagai permasalahan kehidupan. Kendati pun kadang-kadang tak berdasar, kepahaman mereka akan berbagai perkara kehidupan sudah sangat sulit atau bahkan tidak mungkin diluruskan.
Betul sekali pendapat kawan saya Habib Hasan, bahwa persepsi mengalahkan kebenaran. Jangankan sesuatu yang sulit ditangkap oleh logika, yang nyata-nyata tidak logis pun tetap saja mereka percayai kebenarannya. Promosi suatu produk sabun tertentu, misalnya, menjanjikan hadiah ratusan juta, setelah di-blow-up melalui media masa dengan cara menampilkan satu dari seratus juta pelanggan yang menang, seolah-olah seluruh pelanggan bakal jadi pemenang.
Harus diakui bahwa setiap orang memiliki keyakinan bahwa apa yang mereka perbuat dalam mengisi kehidupan ini merupakan cara yang terbaik. Namun karena tidak terdukung oleh ilmu yang benar, keyakinan mereka tidask cukup kuat untuk membangun keimanan. Kelemahan iman itulah yang pada akhirnya menjadi sumber mala petaka kahidupan.
Pada kenyataannya tidak sedikit permasalahan yang tak kunjung selesai dihadapi dengan akal cerdas sekali pun. Saat-saat seperti inilah keimanan menjadi faktor yang mutlak dibutuhkan karena tidak ada sandaran yang menyelesaikan segala permasalahan melainkan sang penyelenggara kehidupan ini sendiri yang tidak lain adalah Allah swt.

No comments:

Post a Comment