Wednesday, September 16, 2009

MENGENAL ALLAH LANJUTAN

Dalam bukunya yang berjudul Mengenal Allah, Syeikh Abdurrahman Nashir as Sa'di menawarkan tiga teori kemungkinan proses perwujudan kehidupan. Pertama bahwa semua mahluk ada dengan sendirinya, kedua bahwa setiap mahluk ada karena telah menciptakan dirinya sendiri, dan yang ketiga bahwa setiap mahluk hadir di dunia ini karena ada yang menciptakannya.
Teori pertama, ditinjau dari sudut pandang empiris, sulit diterima karena mata kita tidak pernah menyaksikan kehadiran sesuatu di dunia ini yang muncul begitu saja. Mendengar dari orang lain tentang kesaksiannya akan kehadiran sesuatu yang tiba-tiba pun tidak pernah. Teori pertama ini justru membuktikan bahwa tidak ada mahluk yang ada dengan sendirinya.
Yang kedua, bahwa mahluk ada karena menciptakan dirinya sendiri. Teori ini pun tidak bisa diterima ditinjau dari sudut pandang mana pun. Buktinya adalah diri kita sendiri. Pernahkah merasa bahwa kehadiran kita di dunia ini merupakan keinginan kita sendiri? Jangankan berpikir tentang perencanaan hidup, memahami apa yang terjadi ketika kita berumur satu tahun pun tidak mungkin. Padahal bukankah setiap insan yang sudah berumur dua tahun ke atas pernah hidup pada umur satu tahun?
Yang ketiga, bahwa mahluk ada karena ada yang menciptakan, akhirnya menjadi satu-satunya teori kemungkinan yang paling bisa diterima akal. Ada mobil karena ada pembuatnya. Ada rumah karena ada pembuatnya. Ada manusia karena ada pembuatnya. Ada alam raya karena ada pembuatnya. Ada kehidupan karena ada pembuatnya. Ada peristiwa ada pelaku. Ada jejak ada pemilik kakinya.
Yang tidak kalah penting untuk dipahami adalah bahwa tidak semua pembuat atau pelaku bisa kita lihat dan saksikan proses penciptaannya secara panca-inderawi. Tetumbuan misalnya, perubahannya bisa kita saksikan namun prosesnya tidak bisa kita lihat. Segala sesuatu yang prosesnya tidak bisa ditangkap panca indera namun nyata-nyata ada perubahannya sering kita sebut gaib. Dan jangan heran jika para ahli pikir menganggap bahwa sebenarnya seluruh penciptaan kehidupan ini bersifat seratus persen gaib.
Jadi jelas bahwa kehidupan ini ada dengan sendirinya dan bahwa mahluk ada karena ada yang menciptakannya. Maka pertanyaan selanjutnya adalah untuk apa kehidupan ini diciptakan? Apa tujuan diciptakannya manusia? Jawaban sementara adalah bahwa tidak diciptakan manusia melainkan agar beribadah kepada sang pencipta Allah subhanahu wa ta'ala.

No comments:

Post a Comment