Saturday, September 19, 2009

YANG PASTI-PASTI SAJA : LANJUTAN

Bagaimana pun pendidikan formal ikut bertanggung jawab terhadap terbentuknya pola pikir warga belajarnya. Jika dicermati ternyata sesungguhnya pendidikan formal itu telah mengdoktrin warga belajar hingga memiliki cara-cara yang cenderung ilmiah dalam mensikapi dan memahami fenomena kehidupan. Pada kenyataannya kita harus mengakui bahwa semakin ilmiah seseorang semakin kesulitan menerima bahwa sebenarnya kehidupan ini akan tetap berlangsung tanpa sedikit pun terpengaruh oleh bagaimana seseorang memahami dan mensikapinya.
Ibarat menuju sebuah kota K, dalam peta yang kita pegang terdapat dua pilihan, melalui jalan M yang melingkar sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama, atau melalui jalan pintas P yang relatif lebih cepat. Sementara itu kita mendengan kabar bahwa menurut cerita masyarakat sekitar, bahwa sepanjang jalan pintas dihuni banyak perompak. Meskipun hanya kabar yang belum kita ketahui kepastiannya, bagi orang yang menggunakan logika tentulah memilih jalan M yang meskipun relatif lebih panjang toh lebih memberikan harapan sampai di kota K.
Sama halnya dalam mempercayai kehidupan akhirat, satu sisi kita mendengar kabar bahwa katanya setelah mati ada kehidupan lagi. Di sisi lain logika akal ini tidak mungkin membuktikan secara ilmiah karena pembuktian harus dengan cara mati, sedangkan setelah mati tak mungkin kembali hidup untuk mempresentasikan hasil surveinya. Sama-sama tidak ada kepastian, tentulah akan lebih selamat jika memilih percaya akan adanya kehidupan akhirat.
Langkah berikutnya setelah mempercayai adanya kehidupan akhirat yang menyediakan dua alternatif yaitu surga dengan segala kenikmatannya atau neraka dengan segala kesengsaraannya, adalah memenuhi persyaratan agar bisa masuk surga yaitu dengan beriman dan beramal salih, mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Apabila kabar tentang adanya kehidupan akhirat itu benar, maka kita menjadi orang yang beruntung karena tepat dalam memilih. Namun jika ternyata kabar tersebut salah, padahal sudah terlanjur beriman, beramal salih, menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, apa ruginya? Pilih yang pasti-pasti sajalah. Begitu saja kok repot.

No comments:

Post a Comment